Menjelajah Kabupaten Sleman bagian barat, Anda
akan menemukan sebuah desa bernama Desa Margodadi. Desa yang berada dalam
wilayah Kecamatan Seyegan dengan luas wilayah 611 ha ini melingkupi 16
Padukuhan, yaitu:
1.
Padukuhan Beran,
2.
Padukuhan Kandangan,
3.
Padukuhan Kurahan III,
4.
Padukuhan Kurahan IV,
5.
Padukuhan Pendekan,
6.
Padukuhan Jlegongan,
7.
Padukuhan Jagalan,
8. Padukuhan Japanan,
|
9. Padukuhan Grogol,
10. Padukuhan Kadipiro,
11. Padukuhan Mranggen,
12. Padukuhan Druju,
13, Padukuhan Pete,
14. Padukuhan Kasuran,
15. Padukuhan Terwilen,
16. Padukuhan Tegalweru.
|
Sebagian besar lahan di Desa Margodadi merupakan
lahan pertanian, yaitu sebesar 58,32 persen dengan sistem irigasi sederhana
mengandalkan Selokan Mataram yang membelah desa. Uniknya, berdasarkan data
profil desa, sebagian besar penduduk Desa Margodadi justru bekerja di luar
sektor pertanian seperti perdagangan, industri Rumah Tangga, jasa, pegawai
swasta, tenaga lepas, dan lainnya. Sementara komoditas pertanian yang umumnya
ditanam diantaranya padi dan palawija (kacang tanah dan jagung).
Peternakan merupakan wajah lain pertanian Desa
Margodadi. Hewan ternak yang telah lama diusahakan oleh masyarakat Desa
Margodadi adalah kambing dan sapi. Pengusahaan umumnya dilakukan secara
mandiri, namun dikandangkan secara berkelompok dalam kandang kelompok. Kotoran
ternak yang ditampung di kandang kelompok, oleh masyarakat telah dimanfaatkan
sebagai pupuk organik bagi kegiatan pertanian. Sebelumnya, kotoran ternak dalam
kandang kelompok masyarakat Desa Margodadi sempat diolah menjadi biogas. Namun
karena dirasa kurang menguntungkan dan menghasilkan limbah lain yang justru
tidak dapat dimanfaatkan, masyarakat memutuskan untuk menghentikan usaha
tersebut dan mulai secara intensif memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk
kandang.
Perkembangan
industri skala Rumah Tangga Desa Margodadi berkembang cukup pesat, mulai dari
industri makanan seperti peyek dan tempe, hingga industri kerajinan seperti
pembuatan genting serta batu bata. Demikian juga dengan usaha perdagangan dan
jasa. Komoditas yang banyak diperdagangkan di Desa Margodadi diantaranya hasil
bumi dan spare part atau onderdil kendaraan. Toko kelontong juga menjadi usaha
dagang yang berkembang sangat pesat.
Dalam bidang sosial budaya, masih terus dilestarikan bebrapa peninggalan sejarah yang mengandung cerita rakyat serta berbagai kesenian. Salah satu situs yang terkenal di kalangan masyarakat adalah pemandian Tuk si Beduk. Sementara kesenian tradisional yang masih terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Margodadi yaitu seni jathilan, gejog lesung, sholawatan montro, hadroh, ketoprak, karawitan dan tari. Kesenian tersebut merupakan potensi yang dapat mendukung perkembangan Desa Margodadi jika dikelola secara baik. (rai).
Dalam bidang sosial budaya, masih terus dilestarikan bebrapa peninggalan sejarah yang mengandung cerita rakyat serta berbagai kesenian. Salah satu situs yang terkenal di kalangan masyarakat adalah pemandian Tuk si Beduk. Sementara kesenian tradisional yang masih terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Margodadi yaitu seni jathilan, gejog lesung, sholawatan montro, hadroh, ketoprak, karawitan dan tari. Kesenian tersebut merupakan potensi yang dapat mendukung perkembangan Desa Margodadi jika dikelola secara baik. (rai).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar